Anda yang berkecimpung dalam dunia industri pengolahan makanan tentu sudah tidak asing lagi dengan bahan tambahan pangan. Bahan tambahan pangan merupakan bahan yang digunakan untuk memperbaiki produk olahan yang dihasilkan. Penggunaan bahan tambahan pangan lazim
dilakukan karena fungsinya yang sangat dibutuhkan oleh industri makanan. Banyak dari produsen industri pengolahan makanan menggunakan bahan tambahan pangan untuk memberikan warna, memberikan aroma, meningkatkan rasa, memperbaiki tekstur, mengawetkan produk, meningkatkan kualitas, memperpanjang daya simpan, hingga menghemat biaya produksi.
Bahan tambahan pangan memiliki banyak macam. Beberapa diantaranya merupakan bahan yang paling umum digunakan dan disertakan dalam komposisi bahan makanan. Salah satu bahan tambahan pangan yang paling populer yaitu pewarna. Tanpa pewarna makanan, warna produk nampak kurang begitu menarik konsumen. Untuk itu, berbagai macam pewarna kemudian hadir dari sumber alamian seperti tumbuhan maupun mineral. Beberapa contoh pewarna yang cukup populer yaitu riboflavin dan beta karoten. Kemudian ada pemanis buatan untuk menambah cita rasa manis dalam makanan dan minuman.Tidak heran jika kemudian banyak produsen yang merekomendasikan penggunaan bahan tambahan pangan untuk peningkatan kualitas produksi. Sebab, hal ini memang sangat menguntungkan jika menggunakan bahan tambahan pangan dalam produksi. Dalam praktiknya, bahan tambahan pangan yang diedarkan di pasaran dibagi menjadi dua jenis yaitu yang diijinkan dan tidak diijinkan. Anda sebaiknya menggunakan jenis bahan tambahan makanan yang sudah diakui aman oleh World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI.
Baca juga : Bahan Tambahan Pangan Untuk Meningkatkan Kualitas Makanan
Salah satu contoh perisa alami yaitu rasa buah-buahan seperti Massoya lactone yang memiliki rasa kelapa. Lalu ada anti kempal yang sesuai namanya berfungsi untuk menghindari penggumpalan pada adonan makanan. Bentuk makanan akan menjadi lebih sempurna, mudah dibentuk, dan mudah dikonsumsi. Beberapa contoh anti kempal yaitu natrium aluminosilikat, trikalsium fosfat, dan magnesium karbonat. Bahan tambahan pangan yang tidak kalah populer selanjutnya yaitu pengawet makanan. Pengawet makanan berfungsi untuk menjaga keawetan makanan agar tidak mudah basi. Contoh dari pengawet makanan yang aman yaitu asam benzoat dan asam propionat. Kemudian masih ada antioksidan untuk mencegah terjadinya oksidasi makanan secara cepat. Selain itu ada bahan tambahan pangan lain seperti pengeras, pengental, pengikat ion logam, dan pemutih serta pematang tepung yang sering dipakai dalam makanan dan aman.Penggunaan pemanis buatan cukup aman jika diberikan dalam batas wajar. Beberapa contoh pemanis buatan yaitu sakarin dan aspartam. Berikutnya ada monosodium glutamat (MSG). Berbeda dengan pemanis buatan yang meningkatkan rasa manis, MSG justru berfungsi untuk meningkatkan cita rasa asin dan gurih. Selain MSG dan pemanis buatan, cita rasa lain bisa Anda hadirkan dengan menggunakan bahan tambahan pangan berupa perisa. Fungsi bahan tambahan makanan ini menghadirkan cita rasa makanan kecuali tiga rasa yang umumnya sudah ada yaitu asam, asin, dan manis. Dalam produksinya, perisa dibedakan menjadi perisa alami dan perisa buatan.
Untuk meningkatkan kualitas produksi, Anda bisa menggunakan bahan tambahan pangan. Beberapa bahan tambahan pangan tertentu bisa Anda pilih dan sesuaikan dengan kebutuhan industri. Beberapa contoh bahan tambahan pangan seperti perisa, pewarna, pengembang, maupun filler untuk kebutuhan industri skala besar tersedia di website Markaindo. Bagi Anda yang berminat untuk memiliki beragam pilihan bahan tambahan pangan tersebut, Anda bisa mengunjungi website Markaindo.
Baca juga : Ketahui Aneka Bahan Tambahan Pangan Dan Kegunaannya